Jumat, 16 Desember 2011

CDMA

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
 
Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa depan. CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
 
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
 
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
*       tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk
menjaga intervensi antarkanal
*       tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
*      
*       memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
*      
*       memiliki proteksi dari proses penyadapan
*      

Pada pertengahan dekade 1990, International Telecommunication Union (ITU) memulai usaha untuk membangun layanan telekomunikasi untuk pengguna di manapun dan kapanpun. Tujuannya adalah interoperabilitas sistem-sistem bergerak (mobile) yang sanggup memberikan layanan bernilai tambah. Pada 1998, ITU mengeluarkan proposal Radio Transmission Technology (RTT) untuk International Mobile Telecommunications-2000 (IMT-2000), nama formal untuk standar 3G. IMT- 2000 menyetujui tiga buah standar untuk 3G: W-CDMA, CDMA2000, dan TDSCDMA. W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access) didukung oleh European Telecommunications Standards Institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain. Sedangkan CDMA2000 didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). Standar ketiga (TDSCDMA) didukung di China. Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications System).
W-CDMA telah dengan luas didukung oleh operator GSM di seluruh dunia. Karena W-CDMA membutuhkan setidaknya 5 MHz spektrum, operator yang mendukung WCDMA harus membeli spektrum baru, dengan biaya miliaran dolar, untuk menggunakan teknologi ini. W-CDMA menjanjikan penggunaan layanan suara dan data dengan kapasitas maksimum 2 Mbps melalui kanal 5 MHz. Namun dilapangan, operator percaya bahwa W-CDMA hanya dapat menangani hingga 384 kbps.
CDMA2000 banyak digunakan oleh operator CDMA (cdmaOne) yang sudah ada. CDMA2000 dirancang untuk beroperasi pada spektrum yang sama dengan jaringan cdmaOne sehingga tidak membutuhkan spektrum baru. Untuk memperoleh ini, CDMA menawarkan dua tahap jalur evolusi. Tahap pertama adalah teknologi dengan nama CDMA2000 1xRTT yang menggunakan sebuah kanal CDMA 1,25 MHz untuk memperoleh kecepatan data 153 Kbps dan dua kali kapasitas suara dibandingkan cdmaOne. Spektrum yang yang dilepaskan karena penggunaan 1xRTT sekarang dapat digunakan untuk tahap evolusi berikutnya, CDMA2000 1xEV-DO.
CDMA2000 1xEV-DO menawarkan kecepatan transfer data hingga 2.4 Mbps. Pada makalah ini pembahasan dibatasi pada CDMA2000 yang digunakan operator-operator di Indonesia. Teknologi CDMA memisahkan panggilan pengguna satu dengan lainnya menggunakan kode, bukan frekuensi. Hasilnya, semua frekuensi CDMA dapat digunakan semua sel, sehingga meningkatkan jumlah total kanal suara yang tersedia dan kapasitas sistem secara keseluruhan. CDMA adalah teknologi spread spectrum, yang berarti ia menyebarkan informasi yang dikandung sinyal tertentu ke dalam bandwidth yang lebih besar dari sinyal aslinya. Spread spectrum telah secara substansial meningkatkan bandwidth sinyal pembawa informasi, jauh di atas kebutuhan komunikasi dasar. Peningkatan bandwidth, walau tidak diperlukan untuk komunikasi, dapat mengurangi efek yang merugikan dari interferensi.


CDMA2000
Tujuan CDMA2000 adalah menyediakan layanan 2.5G dan 3G menggunakan system TIA/EIA-41 yang terdiri dari sistem IS-95A, B, dan cdmaOne
Ada beberapa tipe CDMA2000 yaitu:
*       • CDMA2000 1xRTT
*       Spesifikasi 1xRTT dikembangkan oleh Third Generation Partnership Project 2 (3GPP2), sebuah kerjasama yang terdiri dari lima badan standard telekomunikasi: CWTS di China, ARIB dan TTC di Jepang, TTA di Korea dan TIA di Amerika Utara. CDMA2000 1xRTT menawarkan layanan dengan kecepatan hingga 153 kbps dalam rentang spektrum yang kecil (1,25 MHz per carrier).
*      
*       • CDMA2000 1xEV-DO
*       1xEV-DO, juga dikenal dengan 1X-EV Phase One, adalah sebuah peningkatan dengan meletakkan suara dan data pada kanal yang terpisah guna menyediakan pengiriman data pada kecepatan 2.4 Mbit/s.
*       • CDMA2000 1xEV-DV
*      
*       EV-DV, atau 1X-EV Phase Two menjanjikan kecepatan data berkisar dari 3Mbps hingga 5Mbps. Hingga kini telah ada 8 proposal yang dikirim ke komite standar 3GPP2 untuk rancangan EV-DV.
*      
*        CDMA2000 3xRTT
*       3xRTT adalah sebuah standar IMT-2000 (3G) yang disetujui ITU. Ia adalah bagian dari apa yang disebut ITU sebagai IMT-2000 CDMA MC. Ia menggunakan spektrum 5 MHz untuk memberikan kecepatan data berkisar antara 2 hingga 4 Mbps.
*      
CDMA di Indonesia
Saat ini di Indonesia telah ada setidaknya empat operator CDMA. Telkom dengan Flexi-nya, Mobile-8 dengan Fren-nya, Bakrie Telecommunication dengan Esia-nya, dan Indosat dengan StarOne-nya. Teknologi yang digunakan oleh para operator CDMA kebanyakan masih terbatas pada CDMA 1xRTT. Walaupun ada operator, yaitu Mobile-8, yang menawarkan CDMA 1xEV-DO untuk daerah-daerah tertentu di Jakarta.
Kecepatan transfer data yang terjadi masih jauh dari kapasitas CDMA sebenarnya. Misalnya saja Telkom Flexi yang menggunakan CDMA 1xRTT, yang seharusnya mampu mencapai kecepatan 153 kbps, saat ini baru dibuka pada kecepatan efektif 30 hingga 70 kbps.
Untuk biaya akses data, tarif yang diberlakukan masing-masing operator cenderung sama yaitu Rp 5/Kb.


Perbandingan GSM dan CDMA
Kecepatan Transfer
CDMA menawarkan kecepatan transfer data yang lebih banding GSM. Dengan teknologi CDMA2000 1xRTT secara teoritis kita dapat menyampaikan data hingga 153 kbps. Sedangkan GPRS hanya mencapai 111 kbps.
Biaya
Daftar biaya layanan data yang ditawarkan operator telepon selular di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah. Untuk operator CDMA biaya layanan data cenderung sama yaitu Rp. 5/kb. Variasi yang lebih besar terlihat pada opeartor GSM, tariff layanan data berkisar antara Rp. 10/kb s.d. Rp 30/kb. Bila kita perhatikan biaya layanan untuk setiap kilobyte data pada kartu selular CDMA lebih murah sekitar 2 sampai 10 kali kartu GSM.
Biaya Layanan Data GPRS
Produk Biaya/kb
kartuHALO Rp. 25
Simpati Rp. 30
IM3 Smart Rp. 10 (*)
IM3 Bright Rp. 10 (*)
XL Bebas Rp. 25
Matrix Rp. 10
(*) Belum termasuk PPN
Biaya Layanan Data CDMA
Produk Biaya/kb
Esia Prabayar Rp. 5
Esia Pascabayar Rp. 5
Fren Prabayar Rp. 5
Fren Pascabayar Rp. 5
StarOne Prabayar Rp. 5,5
StarOne Pascabayar Rp. 5
Flexi Prabayar Rp. 3
Flexi Pascabayar Rp 5
 Cakupan Wilayah
Cakupan wilayah untuk GPRS lebih luas dari CDMA karena teknologi GPRS menggunakan jaringan GSM yang lebih dahulu ada, lebih mapan dan mencakup wilayah area yang lebih luas bila dibandingkan dengan CDMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar